Posts

Showing posts from August, 2014

Kaya Hati Banyak Cinta

Image
Namanya BAI FANG LI, orang miskin yang pekerjaannya adalah tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan.Bai Fang Li melalang di jalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam. Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungk...

Selalu Siap

Image
Keluarga Markus sangat bersyukur dengan kehadiran ibunya yang dikenal sebagai orang yang rajin. Ibu tua itu tak hanya membersihkan rumah melainkan juga punya waktu berdoa yang terjadwal. Suatu malam ia melihat sang ibu mengajarkan putra sulungnya berdoa. Ia teringat masa kecilnya di kampung saat ibunya mengajarkan ia berdoa. Kini cucunya sudah bisa bedoa sediri, terutama meenjelang tidur. Sang oma sangat senang. Suatu pagi sang oma bertanya kepada cucnya yang baru keluar dari kamar tidur.  “Adi, kamu berdoa atau tidak?” “Saya selalu berdoa sebelum tidur”, jawab si cucu. Pagi ini, kamu berdoa, ga? Tanya ibunya. “Ga’ bu, jawab Adi.” “Kenapa?” “Kan, udah ga gelap lagi”. “Ketika kita hanya berdoa dalam ketakutan: kita menunjukkan betapa tidak siapnya kita.” Ketika dalam keadaan siap kita masih berdoa: Kita menunjukkan kepasrahan kita. Saat kita pasrah dan berdoa di situlah iman kita sesungguhnya”

Pengorbanan

Image
     Pada suatu malam, hujan turun sejak sore dan dingin menusuk kulit di balik baju tipis. Saya melihat seorang perempuan tua tutrun dari sebuah bis dan kemudian berjalan perlahan ke tempat pemberherntian bis. Setelah berdiam beberapa saat, dia berbicara kepada saya. “Malam yang buruk, ya? Namun saya harap saya tidak akan menunggu terlalu lama.”      Karena ingin tahu, saya bertanya tentang bis mana yang ia tunggu. Ketiaka ia memberi tahu, saya berkata, “loh, Anda baru saja turun dari bus sebelum tempat yang dituju?”

Semangkuk Nasi Putih

Image
Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan  cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut. Kemudian pemuda itu berkata: “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih”; dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan. Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Belajar Untuk Diam

Image
Ada empat murid yang bermaksud melakukan meditasi keheningan selama tujuh hari di sebuah biara. Selama meditasi mereka bersepakat untuk tidak saling berbicara. Pada hari pertama, semuanya diam. Meditasi mereka berlangsung khusyuk. Namun, ketika malam mulai tiba, nyala lampu lampion menjadi remang-remang. Salah seorang murid tidak bisa menahan diri dan berteriak kepada pelayan biara, “pelayan, tolong betulkan lampu itu.” Murid kedua heran mendengar suara temannya. Lalu, ia berbisik, sssstt, bukankah kita tak boleh berbicara.” Melihat hal itu, murid ketiga menegur, “ Kalian berdua bodoh sekali. Mengapa kalian berbicara?” Murid keempat tersenyum- senyum sendiri. “Hm, sayalah satu-satunya yang tidak berbicara,” katanya menyimpulkan.   

Rahmat

Image
Dua malaikat sedang melakukan perjalanan.   Ketika malam tiba, mereka berhenti dan bermaksud menginap di sebuah rumah milik keluarga kaya.   Keluarga itu sangat kasar dan menolak malaikat itu untuk menginap di kamar tamu mereka. Mereka menyediakan ruang bawah tanah yang dingin untuk kedua malaikat itu. Malam itu, ketika kedua malaikat itu tidur di atas lantai yang sangat kasar dan dingin, malaikat yang lebih tua melihat sebuah lubang di dinding. Kemuadian ia memperbaikinya. Ketika malaikat yang lebih muda menanyakan mengapa ia melakukan kebaikan kepada kaluarga yang telah berbuat tidak sopan itu, malaikat yang lebih tua menjawab, “segala sesuatu itu tidak sesalu tidak sebagaimana tampaknya.” Esok malamnya, kedua malaikat itu singgah di rumah keluarga petani yang sangat miskin, tetapi ramah. Mereka membagi makanan, mempersilakan kedua malaikat itu tidur di tempat tidur mereka. Malam itu, mereka tidur dengan nyenyak. Keesokan harinya, ketika matahari terbit, kedua mala...

Scramble Paper

Image
One day, a teacher came to one of the classes and presented a game. The students were very exiting but in the other hand  they were confuse at all. There was a student named Ethan. He did not know the name of the game and never experienced it before. He thought in his heart that the game would be easy if He followed the rules and the instructions. When the teacher asked  him to take a piece of paper, I imagined that the game will be like in just to break the situation during the first meeting. He followed every instruction and sometimes he asked the teacher just to make it clear. He divided the paper became three pieces as the teacher said. He took along time to answer the first question. The teacher asked them to write the most important person in my life. I tried to feel free in find the answer. I spend a lot of time to think about the person because I have more than one person who effected my life. I wrote in the first paper that my family was the most important pe...

Membeli Cinta

Image
Di sebuah daerah tinggalah seorang saudagar yang kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu. Begitu lugunya, hingga orang memanggilnya “si bodoh”. Suatu ketika sang tuan menyuruhnya pergi ke sebuah perkampungan miskin untuk menagih hutang pada para penduduk di sana.   “Hutang mereka sudah jatuh tempo,” kata sang tuan. “Baik, Tuan,” sahut si bodoh, tetapi nanti uangnya mau diapakan?” “Belikan sesuatu yang belum akau punyai”, jawab sang tuan.             Maka, pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya. Ia mengumpulkan recehan demi recehan dari para penduduk kampong. Penduduk kampung itu memang sangat miskin. Apalagi pada saat penagihan itu dilakukan kampung itu sedang dilanda kemarau yang panjang.             Akhirnya si bodoh, berhasil menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang, ia ingat...

Kopi Asin

Image
Emen Bhajo Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta.  Gadis itu tampil luar biasa, mengagumkan. Banyak lelaki yang mencoba mengejar  gadis itu. Sedangkan si Pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak gadis itu untuk sekedar mencari minuman hangat. Gadis itu agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, gadis itu mengiyakan ajakannya. Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si Pria sangat gugup untuk berkata apa-apa suasana hening ini berlangsung cukup lama, dan akhirnya gadis itu mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk...?!?". Namun, tiba-tiba si Pria meminta sesuatu pada sang Pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan heran ke arah si Pria, aneh sekali!!. Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumny...

TERMINALduatiga

Image
Dalam lingkaran waktu yang ditandai jejak,  tertinggal bukan untuk dillupakan. Satu langkah untuk sekian kenangan.   Di ujung letih yang terhenti pada gelap yang kita rujuk dalam malam. Perjalanan kita lanjut melewati sekian terminal dan berharap kita bertemu di salah satu terminal atau di TERMINALduatiga

Rumah Seribu Cermin

Image
Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama “Rumah Seribu Cermin.” Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “Rumah Seribu Cermin”. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya. Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”

Mawar Untuk Ibu

Image
    S eorang pria berhenti ditoko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dikirimkan kepada sang ibu yang tinggal 250 KM darinya. Begitu keluar dari mobilmya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya mengapa gadis kecil itu menangis dan gadis kecil itu menjawab,Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tetapi saya hanya mempunyai uang lima ratus rupiah, sedangkan harga mawar itu seribu rupiah. Pria itu tersenyum dan berkata, Ayo ikut aku, aku akan membelikan bunga yang kau mau. Kemudian, ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesan karangan bunga untuk dikirimkan kepada ibunya.

Semangkuk Mie Kuah

Image
Ny. Hsu yang tinggal di Kao Hsiung, anak gadisnya pulang dari Amerika pada saat awal bulan Januari, dan membawa sebuah kisah nyata yang menggugah hati. Kisah yang terjadi pada malam Chu Si (malam menjelang Tahun Baru Imlek), berjumlah sebanyak 50 halaman lebih. Tokoh dalam cerita ini pada saat menceritakan kisahnya mengharukan banyak orang Jepang. Cerita ini dinamakan "Semangkuk Mie Kuah".  Tanggal 31 bulan Desember lima belas tahun yang lalu, yang juga merupakan malam Chu Si, di sebuah jalan di kota Sapporo, Jepang, ada sebuah toko mie yang bernama "Pei Hai Thing" (Pei = Utara; Hai = Laut; Thing = Kios, toko). Makan mie pada malam Chu Si, adalah adat istiadat turun temurun dari orang Jepang, pada hari itu pemasukan toko mie sangatlah baik, tidak terkecuali "Pei Hai Thing", hampir sehari penuh dengan tamu pengunjung , tetapi setelah jam 22.00 ke atas sudah tidak ada pengunjung yang datang lagi. Pada saat biasanya jalan yang sangat ramai hingga w...