Posts

Showing posts from November, 2014

BUS MALAM DAN LELAKI TUA

Image
AKU PERGI, sebagian sepi mengiring dan sebagian lain tinggal menyepi. Senja di jalanan tempat tinggalku sepi. Sepi yang asing, tak biasa. Sepi dari bunyi klakson, sepi dari langkah yang melewati jalan yang mulai remang. Dalam rencana perjalanan, hari ini aku pergi. Mungkin akan tertunda jika sepi tak berubah. Ayah dan ibu menyiapkan barang bawaanku. Aku masih memandangi sepi yang juga diam di dinding kamar mandi. Makan malamku juga sepi, hanya aku, meja, kursi, dan seperangkat alat makan. Untung sepi ini singkat. Semuanya tampak terburu-buru. Pergi dan sepi pun terburu-buru. Hawa malam menyatu dengan bau kabut dan bumi gelap ketiadaan cahaya. Aku bingung dan termenung. Jalan yang sepi berubah riuh saat bus malam menyusur lambat dan berhenti tepat di hadapanku. Aku melambaikan tangan kemudian ucapkan selamat tinggal pada wajah dan juga sepi. Perjalanan ini tanpa kata, semua penumpang menikmati sepi. seakan memahami suasana hatiku. Aku rasakan ada sedih di hatiku. Tinggalkan keluarga...

Biarkan Saya Menangis Lagi

Image
RUANGAN kecil itu, tempat orang mengadu apa yang tak bisa mereka suarakan di lorong kecil atau jadi gosip saat makan tiba. Hampir semua orang yang masuk ke dalam ruangan itu keluar dengan mata memerah dan bekas air mata di pipi mereka. Inilah Sabtu pertama, pertemuan pertama, tapi tangisan itu bukanlah yang pertama. Mungkin akan   ada Sabtu lagi dengan iringan tangis yang lain. Jangan bosan melihat mereka menangis. ***

DENDAM

Image
Pada suatu hari, George W. Bush dan Shaddam Husein bertemu di Swiss. Saddam berkata, “semalam saya bermimpi berkunjung ke negeri Anda. Di setiap pintu rumah penduduk Anda saya melihat tulisan, “Kami Cinta Saddam Husein”.             Bush balas menyindir, “ Tadi malam saya juga bermimpi. Saya bermimpi berkunung ke Irak. Saya mengunjungi semua kota di sana, termasuk Baghdad. Jalanan kota sungguh indah dan bersih. Bayak sekali gedung pencakar langit. Semua orang berpakaian rapid an kelihtan makmur. Anak-anak tanpak sehat. Toko-toko memajang barang mewah. Oww ya, saya juga melihat tulisan di setiap pintu ruamh, toko, dan gedung pencakar langit.“

Miracle in Cell No. 7

Image
        My English teacher gave me a DVD. The title of the movie was Miracle in Cell No. 7. At the first time I attracted by the cover. There was a little girl set inside the cartoon box. It was written there “Kids off limits” and “deliver me to my father”. The story in Miracle in Cell No. 7 was a family movie. The story in “ Miracle in Cell No. 7” was simple, but I realized the power of this movie. The characters of the actors, especially Yong-gu and Ye-seung brought my self of being a part of them. The flash back plot gave me an insight about the feeling of loosing my power. In the mind of being a father with mental problems, I thought that I got angry at the time. It made this movie sentimental and touch.

Bidadarimu

Image
Alkisah, seorang bayi yang akan dilahirkan ke muka bumi bertanya keada Tuhan, “Tuhan sebentar lagi saya akan dilahirkan ke bumi, tetapi bagaimana aku bisa hidup di sana sedangkan tubuhku ini begitu kecil dan rapuh?” Tuhan menjawab sambil tersenyum, “Aku akan menugaskan salah seorang bidadari-Ku untuk menemani dan menjagamu di sana.” “Tetapi, sekarang aku hidup di surga. Tidak ada yang aku kerjakan selain bernyanyi dan bergembira. Aku bahagia di sini.” “Janganlan sedih. Bidadarimu kelak akan bernyanyi dan bermain bersamamu sepanjang hari. Ia akan mencurahkan cintanya padamu dan membuatmu bahagia.”

GEMI: Doa Yang Terkabul

Image
            Sebuah kapal karam ditengah laut karena terjangan badai dan ombak yang dahsyat. Mage dan Gemi adalah dua orang yang berhasil menyelamat diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Keduanya tidak atahu apa yang harus mereka lakukan. Namun, mereka yakin bahwa tidak ada yang dapat mereka lalkukan kecuali berdoa kepada Tuhan. Untuk mengetahui doa siapa yang akan dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau itu menjadi dua wilayah. Kemudian keduanya tinggal sendiri-sendiri bersebrangan di sisi-sisi pulau itu.